PEDOMAN TATA CARA MENGEMUDI RODA 4
DAFTAR ISI
BAB I . PENGANTAR
A. KENDARAAN RODA 4 MANUAL TRANSMISI
B. KENDARAAN RODA 4 OTOMATIS TRANSMISI
C. TEORI KESELAMATAN BAGI PENGEMUDI
BAB II. TEHNIK DASAR MENGEMUDI
A. KESIAPAN PENGEMUDI DAN KENDARAAN
B. POSISI SAAT MENGEMUDI
C. PROSEDUR PENGGUNAAN ISYARAT
D. PROSEDUR MENGAMBIL POSISI KENDARAAN SAAT BERJALAN
E. MENJALANKAN KENDARAAN DENGAN KECEPATAN YANG TEPAT
F. MENGENAL JENIS TIKUNGAN DAN ANTISIPASI
G. TEHNIK PENGEREMAN
H. TEHNIK SAAT MUNDUR
I. TEHNIK MENGIKUTI KENDARAAN DAR BELAKANG
J. TEHNIK SAAT MENDAHULUI
K. TEHNIK SAAT MENGEMUDI DI JALAN MIRING
L. INTERAKSI DENGAN PENGGUNA JALAN LAIN
BAB III. TEHNIK MENGEMUDI SAAT KONDISI BURUK
A. MENGEMUDI SAAT MALAM HARI
B. MENGEMUDI SAAT HUJAN
C. MENGEMUDI SAAT BANJIR
D. MENGEMUDI SAAT KEADAAN DARURAT
BAB IV. KETENTUAN DI JALAN RAYA
A. JARAK DAN KECEPATAN
B. PENGGUNAAN LAJUR.
Road
safety menjadi isue global tentang keselamatan berkendara di hampir seluruh
penjuru dunia. hal ini di
tegaskan pada sidang umum tahun 2004, yang
memprediksi bahwa tahun 2020 tingkat kematian manusia di dunia. hal ini mendorong berbagai negara untuk lebih
peduli dan peka terhadap keamanan dan keselamatan berlalu lintas ( road safety
) road safety, safety driving
dan safety riding merupakan program penting bagi negara yang menyadari lalu
lintas sebagai urat nadi kehidupan sekaligus cermin budaya bangsa. dalam implementasinya, untuk meningkatkan kualitas keselamatan dalam berlalu lintas sekaligus
menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu
lintas adalah kompetensi dari pengemudi kendaraan bermotor itu sendiri.
Terkait
dengan masalah kompetensi pengemudi kendaraan bermotor, di susunlah buku tentang tata cara mengemudi kendaraan roda 4 ini
dengan harapan dapat memberikan gambaran guna peningkatan pemahaman dan
pengetahuan berlalu lintas yang pada akhirnya daya menurunkan angka kecelakaan
dalam rangka mewujudkan road safety.
a.
Maksud
Maksud
di buatnya buku ini yaitu sebagai pedoman dalam pembelajaran tata cara
mengemudi kendaraan roda 4 atau lebih bagi para instruktur maupun peserta
didik.
b. Adapun
tujuan dari pembuatan buku ini yaitu agar di perolehnya pemahaman standar yang
sama mengenai tehnik mengendarai
kendaraan rioda 4 sebagai bagian dari road safety riding.
A.
BAGIAN DAN KONTROL MOBIL
1. Kendaraan
dan transmisi manual
Kendaraan transmisi manual memiliki
bagian utama yang harus kita ketahui
sebelum mengemudi , yaitu :
a. Kemudi/stir
b. Perseneling
c. Rem
tangan
d. Pedal gas
e. Pedal rem
f. Pedal
kopling
g. Tuas
indikator sinyal
h. Penyeka kaca depan dan pembersih
a. Kemudi
Posisi
pegangan tangan pada kemudi
1) Pegangan
tangan pada saat mengemudi pada
posisi jam 3 dan 9
2) Pegangan
tangan pada saat mengemudi pada posisi jam 2 dan 10
b. Rem tangan
Tujuan
rem tangan adalah untuk menjaga kendaran tetap pada posisi tidak bergerak.
1) Rem
tangan juga mencegah kendaraan bergerak maju atau mundur
2) Rem
tangan bekerja pada roda 2 belakang
3) Dan
tidak boleh menghentikan kendaraan pada saat mengemudi.
MENGGUNAKAN
REM TANGAN
Tekan
tombol pada tuas lalu angkat tuas rem ke atas sebelum melepaskan tombol
MELEPASKAN
REM TANGAN
angkat
tuas lalu tekan tombol dan turunkan
tuas seluruhnya.
c. perseneling
bagian
dan kontrol dari mobil gigi/perseneling.
1) Tujuannnya
adalah untuk memajukan atau memundurkan kendaraan.
2) Untuk
mengontrol kekuatan atau kecepatan kendaraan
3) Perseneling kecil akan menghasilkan kekuatan yang lebih baik.
4) Perseneling
tinggi akan menghasilkan kecepatan yang lebih tinggi
MANUAL
TRANSMISI
Saat
penggantian persneling pegang tuas persneling dengan tangan kiri menghadap arah
dalam saat memindahkan
PERSENELING OTOMATIS TRANSMISI
1) perseneling
berubah secara otomatis tergantung kecepatan beban.
2) Parkir
dengan perseneling terkunci
3) Mengemudi
dengan perseneling 4
4) Megemudi
dengan perseneling 3
5) Jangan
melihat perseneling saat memindahkannya.
d. Pedal
gas
Pedal
gas berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya kecepatan kendaraan
Pedal
gas mengontrol suplai dan mencampur
udara dan bahan bakar menjadi satu ke dalam
mesin.
Bagaimana
cara mengoperasionalkan pedal gas
Gunakan
tumit ujung bagian luar kaki kanan ( posisi dekat jempol ) tumit pada lantai.
Gunakan
pergerakan pergelangan untuk menekan pedal.
e. Pedal
rem
Berfungsi untuk
mengurangi kecepatan atau membawa kendaraan untuk berhenti
Bagaimana
mengunakan rem ?
Gunakan
telapak kaki kanan untuk menginjak pedal Jangan gunakan tapak kaki atau jempol
Tumit tidak boleh di letakkan pada lantai.
Metode
yang tepat untuk menggunakan rem
Pengereman
secara bertahap dan perlahan ketika kendaraan sudah hampir mendekati tujuan
Tehnik
mengerem yang benar- pengereman terputus putus secara berulang
Keuntungannya
:
Dapat
menjadi tanda peringatan
Mencegah
roda terkunci
Membantu
untuk mengeringkan rem
f. Pedal
kopling
Berfungsi
untuk menghubungkan dan memutuskan kopling dari mesin :
1) Pada
saat pedal kopling di tekan penuh lempengan kopling akan terlepas sehingga
kekuatan mesin tidak tehubung pada box perseneling
2) Pada
saat pedal kopling lepas, lempengan
kopling akan terhubung sehingga kekuatan mesin terhubung dengan mesin.
3) Bagaiamana
menggunakan kopling ?
Menggunakan
pergerakan tumit dan tapak kaki untuk menekan dan melepaskan pedal kopling.
Jangan
menggunakan pergerakan pergelangan dan jangan letakkan tumit pada lantai
kendaraan.
Tekan
cepat dan penuh dan lepaskan perlahan.
Letakkan
kaki pada lantai secepatnya setelah di gunakan
Pedal
kopling di gunakan pada saat bergerak , berhenti, kecepatan lambat, perubahan perseneling.
g. Tuas indikator
sinyal Posisi
mati
Putar
1 x searah jarum jam posisi lampu menyala
Putar
2 x searah jarum jam lampu utama menyala.
Tarik
atau tekan tuas untuk lampu jauh
klakson
adalah
untuk memperingatkan pengguna jalan yang lain dari bahaya penggunaan klakson
agar diperhatikan sesuai dengan rambu
yang ada jangan menggunakan klakson
secara berlebihan dan arogan.
h. Penyeka
kaca depan dan pembersih
Posisi
mati
1) Putar
satu klik searah jarum jam untuk kecepatan berkala
2) Putar
dua klik searah jarum jam untuk kecepatan sedang
3) Putar
tiga klik serah jarum jam untuk kecepatran tinggi
4)
Tarik kedepan untuk menyemprotkan pembersih kaca
BAB II
TEHNIK DASAR
MENGEMUDI
A. KESIAPAN
PENGEMUDI DAN KENDARAAN
1. Kesiapan
pengemudi
Seorang
pengemudi harus mempersiapkan dirinya sebelum mengemudikan kendaraan,yaitu :
a. Perencanaan
b. Sehat
jasmani dan rohani
c. Etika
( kepribadian )
2. Pengecekan
kendaraan
Bagian
body atau bagian luar meliputi keseluruhan komponen kendaraan yang terlihat
dari luar baik di bagian atas maupun bawah serta keberadaan ban cadangan.
3. Kesiapan
kendaraan
Pengecekan
kendaraan meliputi :
a. Cek
bagian kabin
b. Interior
c. Posisi
kemudi, perseneling, gas, kopling, rem
d. Stelan
tempat duduk
e. Sabuk
keselamatan
f. Air
bag kantung udara
Posisi duduk sangat penting untuk di perhatikan dalam mengemudi agar nyaman dan aman. perhatikan psosisi duduk jangan terlalu tegak
atau bersandar, jarak antara
pegangan kemudi dengan badan jangan terlalu dekat, posisi badan di tengah
antara tempat duduk dengan kemudi.
B. PENGGUNAAN
SABUK KESELAMATAN
Sabuk keselamatan merupakan kelengkapan kendaraan
yang tidak boleh di abaikan karena berfungsi untuk menahan badan saat terjadi
benturan keras. sabuk
keselamatan harus di pakai di bawah atau di depan bahu dada dan pundak. sabuk keselamatan tidak boleh terbalik. setiap sabuk keselamatan hanya di gunakan untuk
satu penggunaan, artinya setiap
orang yang berada di dalam kendaraan wajib memakai sabuk keselamatan masing
masing. sabuk keselamatan sudah menjadi suatu kewajiban
bagi semua penumpang suatu kendaraan.
C. PROSEDUR
MENJALANKAN KENDARAAN DENGAN KECEPATAN YANG TEPAT.
Dalam mengendarai kendaraan bermotor harus
memperhatikan kecepatan dengan keterangan sebagai berikut :
1. Posisi
kendaraan dalam posisi akan di jalankan wajib menggunakan perseneling yang
terendah beban berat termasuk otomatis transmisi
2. Dalam
perjalanan , perseneling di sesuaikan dengan kondisi jalan dan kecepatan agar
stabil
3. Akan
terjadi keseimbangan dan kenyamanan dalam bergerak.
4. Penggunaan
gas dan perseneling yang tepat akan mengefisienkan bakar.
D. PROSEDUR
MENGAMBIL POSISI KENDARAAN.
1. Perencanaan
yang matang
2. Gunakan
tanda isyarat dengan baik
3. Niat
dan prakteknya harus seimbang
4. Pada
saat pindah jalur harus bertahap
5. Tidak
memotong ( dari lajur satu langsung masuk ke lajur tiga) itu tidak benar.
6. Perhitungkan
jarak jangan memaksakan
7. Jangan
berprisnsip bahwa jika sudah memberi isyarat,maka akan menjadi prioritas.
E. PROSEDUR
PENGGUNAAN ISYARAT / SINYAL
1. Pengemudi
mempunyai persyaratan yang matang.
2. Isyarat
yang ada pada kendaraan beda pengertiannnya dan aplikasinya terhadap pengguna
jalan.
3. Apabila
menggunakan isyarat harus tepat sasaran dan tidak membuat orang lain bingung
dan membuat emosi pengemudi lain.
F. MENGENALI
JENIS TIKUNGAN DAN TEHNIK ANTISIPASI
1. Setiap
menghadapi tikungan harus waspada
2. Tidak di benarkan menambah kecapatan
3. Perlambat
segera di laksanakan dengan melepas gas
4. Jangan
blokir rem
5. Apabila
kecepatan tidak terkontrol gunakan rem dengan perlahan lahan untuk mengimbangi.
6. Tidak
merubah perseneling , menginjak kopling pada saat
tikungan
7. Gunakan
sisa kecepatan.
8. Ingat
di tikungan akan terjadi gaya sentrifugal. ( overstuer dan onthesthuer ) atau bantingan
9. Karakter
kendaraan benar benar di pahami
10. Jangan
memainkan kemudi.
11. Pastikan
kendaraan tidak keluar dari lajur terutama menikung pada tikungan tajam, tumpul, dan
berputar.
12. Jangan
mendahului di tikungan.
G. TEHNIK
PENGEREMAN
1. Macam
dan jenis rem.
a. Sistem
ABS ( antiblock breaking system )
b. Sistem
hidrolik ( angin )
c. Sistem
mekanik menggunakan manual
2. Tehnik
mengerem
a. Rem
normal menggunakan pengurangan lepas gas.
b. Rem
blokir dengan menekan pedal rem sekuat kuatnya lepas sisa kecepatan gunakan
untuk menghindar.
c. Sistem
menginjak pedal rem berulang ulang yang di sebut dengan pompa.
H. HAL
YANG HARUS DI PERHATIKAN SAAT MUNDUR
1. Hal
hal yang harus di perhatikan pada saat mundur,yaitu :
a. Keselamatan.
b. Posisi
duduk
c. Kontrol
mengemudi
d. Kontrol
kecepatan
e. Situasi
/ objek di belakang kendaraan.
2. Langkah
langkah dalam mengontrol kecepatan saat mundur untuk manual transmisi :
a. Mundur
perlahan
b. Gunakan
tehnik setengah kopling.
c. Berhenti
jika perlu
d. Gunakan
tehnik injak dan lepas kopling.
e. Cek blind
spot.
3. Langkah
langkah dalam mengontrol kecepatan saat mundur untuk transmisi otomatis ;
a. Mundur
perlahan
b. Gunakan
tehnik rem on / off
c. Berhenti
jika perlu
I. TEHNIK
MENGIKUTI KENDARAAN LAIN.
Mengendaraai kendaraan dengan membuntuti
kendaraan yang berada di depannya merupakan cara yang bebahaya karena akan
mengurangi area penglihatan. hal ini juga
sering menyebabkan kecelakaan jika kendaraan yang
berada di depannya tiba tiba berhenti. Berkendara seperti ini juga membuat
pengemudi yang di depan gugup karena merasa di buntuti. ketika kita di buntuti kendaraan di belakang maka coba untuk bergerak
ke kiri, kurangi kecepatan
dan beri tanda kepada kendaraan
di belakang dengan sinyal lampu, jangan
berkendara dengan cara membuntuti dan tetap jaga jarak aman kendaraan.
J. TEHNIK
MENDAHULUI.
1. Jaga
jarak aman dan perhatikan situasi di depan kita
2. periksa
situasi belakang, samping kanan
dan kiri dengan menggunakan kaca spion
3. berikan
sinyal atau tanda dengan menyalakan lampu sign ke kanan
4. periksa
area yang tidak terlihat ( blin spot ) dengan menoleh ke kanan sejajar bahu.
5. menambah
kecepatan dan bergerak ke kanan setelah memastikan jarak aman dan pandangan
bebas.
6. pastikan
jarak aman antar kendaraan kita dengan yang akan kita dahului.
7. bunyikan
klakson setelah sejajar dengan kendaraan yang kita dahului.
8. periksa situasi di belakang kita dengan kaca spion depan.
9. beri
sinyal lampu ke kiri setelah melewati kendaraan dan jarak aman untuk berpindah
kembali ke lajur semula.
10. berpindah
ke lajur semula dengan tetap memperhatikan kendaraan belakang kita.
11. kembalikan
sinyal lampu yang di nyalakan setelah berada di lajur semula.
12. Kembali
pada kecepatan normal.
K. MENENTUKAN
TITIK SAAT BERBELOK DENGAN SUDUT SEMPIT.
Ketika berbelok roda kendaraan bagian belakang
akan lebih dekat ke pinggir jalan dari pada roda kendaraan bagian depan.
Titik
berbelok
Gambar
A menunjukan penentuan titik mulai belok yang salah karena tidak memberi ruang
saat berbelok.
Gambar
B menunjukan penentuan titik mula berbelok yang benar karena memiliki ruang
yang cukup saat berbelok.
Hal
yang perlu di perhatikan lagi pada saat kendaraan berbelok di jalan yang sempit
adalah pengambilan haluan sebelum berbelok. jika kendaraan akan berbelok ke kiri, sebelumnya harus mengambil haluan ke kanan dengan
jarak yang lebih jauh antara roda depan dengan pembatas jalan, sebaliknya jika
akan berbelok ke kanan sebelumnya harus mengambil haluan ke kiri.
L. TEHNIK
MENGEMUDI PADA JALAN YANG MIRING.
Penggunaan
perseneling saat mengendarai kendaraan pada jalan yang menurun ;
1) Perseneling
1 di gunakan untuk jarak yang pendek dengan tingkat kemiringan curam
2) Perseneling
2 di gunakan untuk jarak yang panjang dan kemiringan yang curam
3) Perseneling
3 di gunakan untuk jalan yang memiliki tingkat kemiringan yang bertahap.
Peraturan
saat berada pada jalan yang menanjak :
1. Memberi
kesempatan bagi kendaraan lain yang berlawanan arah
yang datangnya dari bawah.
2. Parkir
di sisi jalan yang menanjak ( lereng )
a. Gunakan
perseneling 1
b. Posisi
ban di belokan ke kanan
c. Gunakan
rem tangan.
3. Parkir
di sisi jalan yang menurun
a. Gunakan
perseneling mundur
b. Posisi
ban di belokan ke kiri
c. Gunakan
rem tangan.
M. INTERAKSI
DENGAN PENGGUNA JALAN LAIN
1) Orang
muda dan orang tua sangat rentan terhadap kecelakaan
2) Beri
jarak yang aman dan pastikan jalan yang
di lewati tidak ada pejalan kaki yang sedang menyebrang
3) Saat
melintas perhatikan bila ada pelari yang gunakan jalan
yang sama.
4) Perhatikan
pejalan kaki yang berjalan di depan bis untuk menganstisipasi kemungkinan dia
bergerak.
5) Jangan
mendahului saat berada pada penyebrangan jalan.
6) Kurangi
kecepatan saat anda memasuki jalan yang anda tempat
penyebrangan jalan dan berhenti untuk memberikan kesempatan pejalan kaki
penyebrang.
7) Berhenti
sebelum marka garis utuh warna putih yang
menandakan setiap kendaraan harus berhenti sebelum marka berhenti untuk
memberikan kesempatan pejalan kaki menyebrang, perhatikan
untuk memberikan kesempatan pejalan kaki dan pastikan pejalan kaki menyebrang
dengan selamat. jika pejalan
kaki sudah melintas penuh ke sisi seberan jalan maka kendaraan dapat melanjutkan
perjalanan.
8) Pada saat
berhenti untuk memberikan kesempatan pada pejalan kaki periksa situasi di
sekitar kendaraan dengan gunakan kaca spion.
9) Perhatikan
kendaraan yang akan keluar dari tempat parkir.
10) Perhatikan
jarak saat melewati kendaraan yang sedang berhenti atau parkir, untuk mengantisipasi saat pengemudi kendaraan
tersebut membuka pintu, jarak aman 1
m.
11) Perhatikan
saat melintasi pengendara sepeda yang bergerak di sisi jarak aman 1,5 m
12) Perhatikan
saat melintasi pengendara sepeda yang bergerak disisi sebelah kiri jalan.
13) Perhatikan
saat akan berbelok ke kiri atau ke kanan, jangan
berbelok bersamaan dengan kendaraan lain misalnya dengan sepeda karena jarak
antara bahu jalan dengan kendaraan terlalu sempit.
14) Jangan
berada terlalu dekat di belakang kendaraan besar, karena tidak memilik pandangan yang bebas untuk mengantisi pasi apa
yang berada di depannya.
15) Buat
jarak yang lebar antar kendaraan sehingga jarak pandang akan lebih luas.
BAB III
MENGEMUDI
DALAM KONDISI YANG BURUK.
A. MENGEMUDI
PADA SAAT MALAM HARI.
Mengemudi di siang hari dan malam hari. mengemudi di siang hari terlalu banyak sinar. hal ini yang terkadang membuat pengemudi
terganggu penglihatannya. begitu juga
pada saat malam hari jarak anda dapat melihat ke depan terbatas, untuk itu jangan mengendaraan kendaraan jika tidak dapat melihat.
1. Ada
beberapa kesulitan yang timbul saat mengemudi malam hari, antara lain ;
a. Kurangnya
pencahayaan.
b. Keadaan
malam hari berpengaruh terhadap waktu reaksi.
c. Kemampuan
penglihatan mata terganggu karena silau
d. Pembatasan
pada pengumpulan informasi dan memproses informasi
2. Untuk
mengatasi kesulitan berkendara di malam hari dapat di lakukan langkah langkah
sebagai berikut :
a. Menyalakan
lampu dari pukul 18.00 s /d 06.00 wib
b. Lampu
dekat dapat di gunakan untuk jarak sepanjang 40 meter.
c. Lampu
jauh dapat di gunakan untuk jarak sepanjang 100 meter
d. Gunakan
lampu dim jika ;
- Bila
lampu jalan tidak bekerja, asalkan tidak
ada kendaraan datang.
- Ketika
mendekati tikungan di mana ruang penglihatan minim.
- Ketika
naik bukit curam di malam hari.
- Ketika
mendekati persimpangan yang tidak terdapat traffic
light di malam hari.
3. Hal
hal yang perlu di perhatikan untuk melakukan pencdegahan saat berkendara di
malam hari.
a. Tetap
menggunakan kecepatan rendah di malam hari
b. Tetap
menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.
c. Waspada
terhadap nyala lampu rem kendaraan di depan.
d. Pastika
kaca lampu depan dan belakang dalam keadaan bersih.
e. Waspada
terhadap kendaraan yang berhenti di sisi jalan
f. Bagi
pejalan kaki sebaiknya menggunakan pakaian yang tepat ( warna pakaian yang
menyala )
g. Jangan
mengendarai dengan lampu interor yang menyala.
B. MENGEMUDI
PADA SAAT HUJAN.
1. Hal
hal yang menjadi kesulitan ketika mengemudi pada waktu hujan antara lain :
a. Permukaan
jalan licin
b. Kemampuan
penglihatan rendah.
c. Bertambahnyajarak berhenti kendaraan.
d. Pengereman
menjadi kurang efektif.
e. Kontrol
kendaraan menjadi sulit.
2. AQUAPLANING
( HYDROPLANING )
Aquaplaning ( hydroplaning ) artinya sebuah
lapisan tipis ( film ) dari air yang terbentuk antara permukaan jalan dan ban . hal ini yang
dapat menyebabkan kendaraan tergelincir di permukaan jalan. Dalam kondisi yang demikian yang demikian sangat berhaya jika berhenti dengan
kecepatan tinggi.
3. Pencegahan
terjadinya bahaya jika mengemudi ketika hujan.
a. Tetap
gunakan kecepatan yang rendah
b. Dua
kali lipat atauran jarak aman ( menerapkan aturan 4 detik )
c. Terapkan
pengeraman berulang dan berselang
d. Aktifkan
lampu ketika visibilitas minim
e. Jangan
keluar dari jarak pandang yang dapat anda lihat.
f. Jika visibilitas
memburuk, berhenti di tempat yang aman.
C. MENGEMUDI
PADA SAAT BANJIR
1. Kesulitan
yang di hadapi saat kendaraan berjalan dalam kendaraan banjir antara lain ;
a. Terlalu
banyak hal yang tidak bisa di perkirakan terutama di malam Hari.
b. Pada
malam hari kemampuan penglihatan berkurang.
c. Banyak
terjadi kecelakaan karena tidak dapat mengantisipasi banyak jalan yang di
lalui.
2. Hal
hal yang dapat dapat di lakukan untuk mengantisipasi kesulitan mengemudika saat
banjir antara lain ;
a. Perhatikan
tanda peringatan ada banjir
b. Mengenal
kondisi jalan yang di lalui terlebih dahulu misalnya ada berita di media cetak
atau elektronik.
c. Mengetahui
seberapa dalam banjir yang akan di lewati misalnya ada berita di media cetak
atau elektronik
d. Mengetahui
seberapa dalam banjir yang akan di lewati misalnya dengan melihat bagian ban
kendaraan di depannya.
e. Jaga
putaran mesin tinggi jangan sampai mati.
f. Pelihara
kecepatan kendaraan agar konstan.
g. Mempertahankan
pegangan pada roda kemudi lebih kut
h. Tetap
perhatikan jarak pandang dengan kendaraan di depan dan di belakang.
3. Adapun
hal yang perlu di perhatikan setelah melewati banjir antara lain ;
a. Periksa
rem apak masih berfungsi atau tidak
b. Pompa
pedal rem berulang ulang.
D. MENGEMUDI
DALAM DARURAT
1. Hal
hal yang di kategorikan dalam keadaan darurat saat mengemudi antara lain;
a. Penutup
mesin terbuka ke atas saat kendaraan berjalan.
b. Hal
ini di sebabkan karena tidak kencang saat menutup mesin setelah melakukan
pengecakan mesin, langkah yang
kita lakukan ketika hal itu terjadi yaitu dengan mengurangi kecepatan merapat ke sisi jalan, berhenti dan perbaiki penutup mesin dengan rapat.
2. Kaca
depan mobil hancur dan pecah.
3. Mesin
terlalu panas sehingga dapat terbakar
4. Pedal
gas terhambat tidak kembali ke posisi awal sehingga berbahaya.
5. Perhatikan
jangan memperhatikan posisi pedal gas dengan menggunakan tangan karena sangat
berbahaya, anda akan kehilangan kendali.
6. Kegagalan
dalam mengerem , solusinya dengan memakai rem tangan tetapi jangan terlalu kuat
karena dapat menyebabkan kendaraan berputar
7. Ban
lepas saat berkendaran, solusi yang
seharusnya di lakukan yaitu segera kurangi kecepatan dan menepi ke sisi jalan.
8. Ban
pecah karena tekanan angin yang terlalu besar.
9. Jika
kemudi membuang ke kiri yang kita lakukan
sebaliknya membuang kemudi ke kanan.
10. Menghadapi
kondisi darurat atau selip :
a. Jangan
panik
b. Konsentrasi
c. Jangan
memainkan kemudi
d. Upayakan
arahkan kendaraan ke daerah darurat.
e. Hidupkan lampu hazard.
BABI IV
MENGEMUDI DI
JALAN RAYA LALU LINTAS CEPAT
1. Lajur
dan kecepatan
a. Lajur
3 di gunakan untuk kendaraan dengan kecepatan maksimum sesuai dengan rambu yang
di tentukan.
b. Lajur
2 di gunakan untuk mendahului kendaraan yang berjalan lebih lambat.
c. Lajur
1 di gunakan untuk kendaraan dengan kecepatan rendah / minimal saat memasuki
jalur utama.
2. Saat
memasuki jalur utama
a. Jika kendaraan
akan memasuki jalur utama sebaiknya perhatikan arus yang melaju dari arah
samping.
b. Cek
blid spot
c. Kurangi
kecepatan
d. Upayakan
kendaraan melambung jangan memotong lajur secara tiba tiba
3. Saat keluar dari jalur utama
a. jika
kendaraan akan keluar dari jalur utama sebaiknya perhatikan arus yang melaju
dari arah depan dan belakang.
b. Cek
blind spot
c. Kurangi
kecepatan
d. Upayakan
dahulukan kendaraan yang sedang berjalan lurus di jalur utama
4. Ketentuan
di bahu jalan
a. Bahu
jalan pada jalan tol di gunakan untuk kendaraan darurat dan menderek kendaraan yang berhenti dalam keadaan darurat.
b. Kendaraan
dapat berhanti di bahu jalan apabila mogok
c. Selain
situasi situasi di atas kendaraan lain tidak boleh masuk atau berhenti di bahu
jalan.
d. Nyalakan
lampu bahaya ( lampu hazard ) jika memungkinkan dan letakkan tanda peringatan
pada jarak 20 m atau lebih di belakang kendaraan agar kendaraan yang mengalami
masalah segera mungkin diderek.
Motto
pengemudi
S.
sabar , sopan, dan solider di jalan
A.
awas waspada dan penuh kehati hatian
D. di
siplin taat pada aturan
A.
antri tidak saling serobot saat macet
R. rawat
kendaraan dan diri anda agar
tetap segar di
perjalanan.